SELAMAT DATANG DI SHARING INFORMATION KOMPUTER

Minggu, 04 Desember 2011

KOMPETISI MUATAN ROKET INDONESIA ( komorindo )

Maksud Dan Tujuan

 Maksud dan tujuan Kompetisi Roket Indonesia 2012 adalah :
1. Menumbuh-kembangkan rasa persatuan, nasionalisme dan cinta kedirgantaraan
     pada mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun dan pengujian
    muatan roket.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam teknologi penginderaan jauh
    dan sistem otomasi robotika pada muatan roket.

Tema

Attitude Monitoring and Surveillance Payload
       Penjelasan: Yang dimaksud dengan Attitude Monitoring and Surveillance
Payload adalah Payload (Muatan) Roket yang mampu melakukan penginderaan dinamik roket, pengambilan dan pengiriman data surveillance berupa foto dari udara dengan resolusi (200 x 200) piksel Black/White (B/W).

Peserta
  1.  Tim Peserta KOMURINDO 2012 harus berasal dari Perguruan Tinggi di Indonesia.
  2.  Setiap Tim Peserta harus mengirimkan 2 (dua) copy proposal rencana  pembuatan payload yang akan diikutsertakan dalam kompetisi.
  3. Setiap Perguruan Tinggi hanya diperbolehkan mengirimkan maksimal 2(dua) tim untuk mewakili institusinya.
  4. Evaluasi keikutsertaan akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: evaluasi proposal (dilakukan oleh Dewan Juri), workshop muatan roket (dipandu oleh tim teknis kompetisi), dan terakhir, evaluasi masa kompetisi.
  5. Peserta yang lolos dalam tahap evaluasi proposal akan diundang untuk mengikuti workshop muatan roket.
  6. Penilaian untuk menentukan pemenang hanya akan dilakukan berdasarkan evaluasi masa kompetisi.
Sistem Kompetisi

  1. Setiap tim peserta harus membuat sebuah payload, yaitu muatan roket berbentuk tabung silinder berisi rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai perangkat telemetri untuk monitoring sikap (attitude) roket mulai dari peluncuran hingga separasi, dan sekaligus memiliki sistem kamera untuk melakukan pengamatan dengan kemampuan mengambil gambar bumi dari udara (foto B/W) berukuran (200 x 200) piksel.
  2. Peserta diberikan opsi (boleh dipilih) untuk melengkapi Payload dengan sistem aktuator berbasis robotik yang berfungsi membawa kembali sistem payload ini ke zona peluncuran (mode HOMING). Dalam hal ini peserta diperbolehkan merancang atau menggunakan sistem parasut sendiri dengan syarat sistem pelipatan dan integrasi ke dalam kompartemen harus memenuhi syarat yang akan ditentukan oleh panitia.
  3. Jika peserta memilih opsi 5.2 maka nilai keberhasilan HOMING ini akan dihitung berdasarkan konsistensi arah payload ke posisi awal peluncuran yang didapat dari informasi data kompas.
  4. Payload ini akan dimuatkan dan diluncurkan dengan menggunakan sistem roket yang disiapkan oleh Panitia. Untuk detil sistem roket dapat dilihat di Lampiran.
  5.  Ketika roket diluncurkan, pada ketinggian tertentu (sekitar 600 m) sistem payload akan terpisah secara otomatis dari sistem roket (terjadi separasi) dan mulai saat inilah sistem kamera pada payload dapat diperintah melalui telecommand peserta dari Ground Segment untuk mengambil gambar dan mengirimkannya ke darat.
  6. Pada saat proses persiapan peluncuran, peserta akan diberikan aba-abaoleh Juri, kapan perintah telecommand untuk mengaktifkan sistem transmisi harus diberikan. Kegagalan fungsi telecommand ini dapat menyebabkan proses peluncuran dibatalkan dan peserta dinyatakan gagal dalam penilaian uji peluncuran.
  7. Transmisi data ini dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah 12 detik pertama yang dihitung dari mulai meluncur, untuk mengirim data attitude roket dari 3 (tiga) buah akselerometer (dipasang pada sumbu x, y dan z payload) yang masing-masing menempati tiga byte data. Tiga sensor akselerasi ini sifatnya wajib dipenuhi. Tersedia juga dua extra-byte tambahan jika peserta menginginkan memasang sensor-sensor lainnya. (Lihat Standar Format Data di Pasal 8.6).
  8.  Transmisi data yang kedua adalah 60 detik setelah 12 detik pertama untukpengiriman data gambar kamera. Dengan resolusi (200 x 200) piksel B/W dan format data seperti pada pasal 8.5 dengan protokol transmisi (9600bps-8bitData-NonParity-1StopBit) maka setidak-tidaknya payload dapat mengirim sebuah gambar/foto hitam-putih ke Ground Segment  dalam kurun waktu 60 detik ini, baik untuk opsi TANPA HOMING maupun DENGAN HOMING.
  9. Sistem transmisi data antara payload dan Ground Segment harus menggunakan kanal frekwensi yang telah ditentukan oleh panitia (lihat Bab VIII) termasuk data telecommand, data attitude (akselerometer dan atau kompas) dan data gambar.
  10. Khusus untuk transmisi data gambar, selain harus memenuhi 5.8 untuk transimisi data digital, peserta boleh melengkapi payload dengan sistem transmitter analog (seperti video sender) untuk monitoring arah tangkapan kamera dari Ground Segment. Dalam hal ini gambar dari transmisi sinyal video (komposit) ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan payload dan atau kamera ke arah tertentu (melalui telecommand), namun hanya data transmisi gambar digital dalam bentuk B/W dari payload melalui kanal frekwensi wajib (Pasal 5.8) yang akan digunakan sebagai pegangan juri untuk melakukan penilaian.
  11. Begitu payload melakukan separasi peserta boleh mulai melakukan telecontrol payload melalui telecommand, ataupun membiarkan payloa bekerja secara otomatis. Namun demikian, payload HARUS DAPAT DIOFF- KAN setelah transmisi data dianggap selesai (minimal 12 detik plus 60 detik). Dalam hal ini juri akan memberikan aba-aba kapan peserta harus meng-OFF-kan transmisi data dari payload-nya.
  12. Sistem penilaian lomba dilakukan dalam beberapa tahap yaitu, Uji Fungsionalitas (UF), Uji Peluncuran (UP) (main game), dan Uji Analisa Data (UAD) dalam bentuk presentasi. Sistem dan prosentase penilaian antara UF, UP dan UAD diatur tersendiri dalam pasal-pasal di bawah. Ukuran penilaian utama dalam lomba ini adalah seberapa akurat data attitude dan hasil surveillance dalam bentuk foto udara yang dihasilkan oleh transmisi data antara payload dengan Ground Segment. Jika opsi HOMING dipilih, maka konsistensi arah payload ke posisi awal peluncuran juga dapat menambah nilai (Lihat Sistem Penilaian).

    Sumber : Buku Panduan KORINDO 2012 (beta 8 Oktober 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar