SELAMAT DATANG DI SHARING INFORMATION KOMPUTER

Selasa, 29 November 2011

Mengenal Lebih Dekat LA Galaxy Calon Lawan Timnas Indonesia.

Ketika LA Galaxy membeli David Beckham pada 2007 dengan banderol senilai 250 juta dolar untuk lima tahun, publik langsung mencerna bahwa semuanya hanya demi kepentingan bisnis. Dalam skala yang sangat besar, tentunya.
      LA Galaxy memang bukan klub tanpa sejarah di panggung Soccer AS. Tim yang kini bermarkas di The Home Depot Center Carson, California, itu adalah salah satu dari 10 tim pendiri Liga Sepak Bola AS (MLS) pada 1996.
      Nama LA Galaxy sendiri mengacu pada kota Los Angeles yang merupakan tempat bermukimnya para bintang Holywood. Nah, meski pernah menjadi juara musim reguler pada 2002 dan 2005, serta juara Liga Champion Concacaf di 2000, pamor LA Galaxy baru benar-benar menanjak setelah mendatangkan David Beckham.
     Tak lama setelah Beckham berkostum LA Galaxy, perusahaan suplemen Herbalife menandatangani perjanjian sponsorship senilai 4 juta dolar alias yang tertinggi sepanjang sejarah MLS. Perusahaan besar lainnya, semacam Delta Airlines, American Express dan Valero Enery mengambil langkah serupa agen bola.
Pengakuan lebih jujur datang dari Alexi Lalas, eks bintang timnas AS yang kala itu menjabat sebagai Presiden LA Galaxy. “Beckham sepadan dengan uang yang dikeluarkan. Sejak mengumumkan kesepakatan ini, kami menjual ribuan tiket terusan dan kaus tim,” ujar eks bek yang dikenal dengan jenggot kambingnya itu.
Lalas memang tak salah. Pada tahun pertamanya, kedatangan Beckham menaikkan angka penjualan kaus tim sebanyak 600 ribu potong. Luar biasa untuk kategori masyarakat AS yang mangagungkan basket, bisbol serta american football sebagai olahraga favorite.
Namun, orientasi bisnis itu kemudian mulai diselarasakan dengan pengembangan sepak bola. Adalah kedatangan eks pelatih  timnas AS Bruce Arena pada 2008 yang mengubah segalanya.
Arena tidak peduli dengan nama besar. Sejak diberi tongkat kepelatihan, eks kiper ini mendatangkan sejumlah pemain tak dikenal untuk membenahi berbagai kelemahan LA Galaxy, yang salah satunya adalah tingkat kebobolan rata-rata 2,07 gol per partai.
Hasilnya luar biasa. Tingkat kebobolan menurun menjadi rata-rata 1,06 gol per partai. LA Galaxy dibawa meraih masing-masing sepasang gelar MLS Western Conference dan MLS Supporters Shield, serta sebiji trofi Piala MLS. Arena sendiri dua kali terpilih sebagai Pelatih Terbaik MLS pada 2009 dan 2011.
Perimbangan kepentingan bisnis dan sepak bola ini bisa dibilang menaikkan citra LA Galaxy. Hal tersebut terlihat ketika pada medio bulan ini stasiun TV kabel Time Warner bersedia membayar  55 juta dolar selama 10 tahun untuk menjadi pemegang hak siar setiap laga LA Galaxy. Angka yang merupakan rekor sepanjang sejarah pertelevisian AS. Itu merupakan lonjakan dahsyat dari harga 500 ribu dolar per tahun yang diberikan Fox Sports West sebelumnya.
Berikut beberapa pemain terbaik LA Galaxy yang akan tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Rabu, 30 November 2011:

LANDON DONOVAN 


    Pemain terbaik final Piala MLS 2001 ini adalah anak emas dari sepak bola AS dan pemain terlama di skuad LA Galaxy sekarang. Landon Donovan (29) juga pencetak gol terbanyak  klub dari timnas AS.
Donovan 10 kali masuk ke skuad MLS All-Stars dan ia anggota tim terbaik MLS dalam tiga tahun terakhir. Kapten LA Galaxy ini mungkin pemain terhebat yang pernah dihasilkan Amerika Serikat agen judi bola.

OMAR GONZALEZ
  
    Pemain lokal yang terbenam di bawah sorotan para designaeted player LA Galaxy. Omar Gonzalez (23) adalah raksasa yang menggalang pertahanan tim. LA Galaxy hanya kebobolan 28 gol dari 34 pertandingan di Western Conference.
Rataan 0,82 gol per laga itu adalah torehan ketiga terbaik sepanjang sejarah MLS. Tak mengherankan apabila Gonzalez terpilih kedalam tim terbaik kompetisi serta sebagai Bek Terbaik MLS 2011. Ia merupakan pemain termuda yang berhasil memenangi titel tersebut.

ROBBIE KEANE 


     Sejak tiba di LA Galaxy pada Agustus lalu, Robbie Keane menunjukkan kelasnya sebagai pemain berbahaya. Akselerasi dan ketajamannya menjadi primadona di liga.
Ia memanfaatkan pengalaman masifnya di liga-liga Eropa dengan membawa mentalitas pemenang ke LA Galaxy. Ia membuat dua gol dan satu asist pada reguler season sebelum menambah satu gol dan assist di babak play-off.

DAVID BECKHAM  


    David Beckham tidak perlu diperkenalkan lagi di dunia sepak bola. Mantan Pangeran Menchester United itu membawa glamor ke sepak bola Amerika Serikat saat tiba di LA Galaxy lima tahun silam.
Dua kali runner-up Pemain Terbaik FIFA tersebut adalah ikon global dan papan iklan berjalan bagi MLS. Kontribusinya di lapangan hijau juga tak kalah penting dengan dua gol dan 15 assist dari 26 laga musim ini.
Berkat kontribusinya itu, Beckham terpilih sebagai Comeback Player of the year 2011 setelah ia absen hampir sepanjang musim 2011 karena otot Achilles-nya robek saat dipinjamkan ke AC Milan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar